Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

SAHAM JSMR (PT. JASA MARGA PERSERO TBK)


PT. Jasa Marga Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan pengusahaannya. Perseroan ini didirikan berdasarkan Akta No.1 tanggal 01 Maret 1978. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 12 September 2007 PT. Jasa Marga melakukan IPO dan perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. 
Selama enam tahun terakhir pendapatan PT. Jasa Marga terus mengalami peningkatan namun pada Q32018 NPMnya mengalami penurunan yaitu dari 0,27 menjadi 0,24 ini disebabkan karena meningkatnya pajak tangguhan dan liabilitas perusahaan sehingga harus membayar kewajiban bunga yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Peningkatan liabilitas ini untuk digunakan dalam proyek baru yang akan dilaksanakan hingga tahun depan.
Pada Q32018 perusahaan kurang efektif dalam pengelolaan aset dan investasinya dalam menghasilkan laba, ini dilihat dari penurunan ROA dan ROI.
Current ratio perusahaan mengalami penurunan karena pada Q32018 aset lancar mengalami penurunan pada akas dan setara kas sebesar 46% dari Q32017 sedangkan liabilitas jangka pendeknya meningkat sebesar 85%. Namun PT Jasa Marga mengalami kemajuan dimana total aktivanya di Q32018 total aset yang dimiliki perusahaan lebih besar dibiaya oleh modal perusahaan.
Berdasarkan analisis SWOT, kekuatan dari perusahaan ini adalah Jasa Marga merupakan operator jalan tol terbesar di Indonesia yang mendapat dukungan dari Pemerintah untuk infrastruktur jalan tol, kebijakan kenaikan tarif dan pendanaan serta telah melakukan efisiensi dengan menggunakan GTO (Gardu Tol Otomatis).Proyek jalan tol merupakan proyek yang sangat potensial karena marupakan bagian dari interkoneksi kota-kota besar dan akan menjadi mesin pertumbuhan perseroan masa yang akan datang. Adapun kelemahannya yaitu perusahaan bukan pengambil keputusan tapi hanya pelaksana pembangunan. Tapi Jasa Marga berpeluang untuk kedepannya karena pemerintah terus menggenjot sektor infrastruktur jalan tol di luar jabodetabek. Ancamannya apabila terjadi bencana alam dan fluktuasi nilai tukar rupiah yang mengakibatkan kenaikan pada bahan baku.
Pada saat IPO JSMR melakukan penawaran perdana dengan harga Rp 1.700/lembar saham dengan total 2.040.000.000 lembar saham. Saham JSMR memiliki volatilitas yang tinggi dimana pernah menyentuh harga Rp 7.083 dan turun menjadi Rp 4.489 pada tahun yang sama tahun 2015. Saham JSMR menunjukkan kinerja yang positif dan masih lebih baik dari IHSG.
Salah satu mengukur rasio keuangan perusahaan adalah Cross Sectional Aproach adalah mengevaluasi dan membandingkan rasio-rasio keuangan antar perusahaan yang satu dengan perusahaan lain sejenis pada waktu yang sama. 
Berdasarkan data di atas ROE dan ROA JSMR lebih kecil dibandingkan IPCC dan META tapi EPS JSMR lebih unggul, ini menunjukkan bahwa manajemen telah berhasil mencapai keuntungan bagi pemegang saham. 70% Saham JSMR milik pemerintah Republik Indonesia.
Berdasarkan analisis di atas, maka saya merekomendasikan untuk BUY karena meskipun banyak operator toll lain yang mengerjakan proyek baru namun JSMR mampu menjaga kinerja. Dan dengan adanya beberapa tol baru yang bisa mendongrak kinerja pengelola tol ini, ditambah kenaikan tarif tol JORR (Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta).
Maka dengan pertimbangan tersebut, saya akan mengalokasikan 40% dana yang saya miliki untuk membeli saham JSMR. Pada tahun 2019,emiten plat merah ini akan menyelesaikan hak konsesi dan mengoperasikan 1260 km jalan tol baru dengan pertumbuhan nilai aset, sekaligus mempertahankan posisi market leader di industry jalan tol Indonesia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS